Sabtu, 18 Juni 2022

Sistem Evaluasi

Laporan Baca

 

Nama

: Herni Arinda Putri

Nim   

: 12001239

Fakultas/Prodi

: Tarbiyah Dan Ilmu keguruan/Pendidikan Agama Islam

 

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Hai haii, Bagaimana kabar kalian pada hari ini? Aku harap baik-baik saja ya dan selalu dalam lindungan Allah SWT, Aamiin ya rabbal a'alamin.

Baiklah kali ini aku akan melanjutkan pembahasanku pada blog  lebih tepatnya laporan baca sih sahabat hehe... Pada kali ini aku akan membahas Sistem Evaluasi, Apakah kalian tau sistem evaluasi itu seperti apa? Yuk sahabat di simak pembahasanku dibawah ini....

Sistem, adalah istilah yang sering kita dengar, lihat dan bahkan tanpa sadar selalu kita pergunakan melalui berbagai media baik itu secara langsung maupun tidak langsung, tidak percaya? Bagaimana dengan sistem android, sistem informasi, sistem pemesanan tiket pesawat, sistem evaluasi belajar, dan sebagainya, semua ini tanpa sadar telah kita pergunakan untuk menjalankan kegiatan-kegiatan yang akan kita lakukan.

Namun yang menjadi pertanyaan adalah apa itu sistem, memang tidak bisa dipungkiri bahwa pikiran kita tentu sudah memahami konsep mengenai sistem, hanya saja kita kesulitan untuk mengungkapkannya dengan kata-kata untuk menjelaskan. Kemudian evaluasi, sama halnya dengan sistem kata evaluasi sudah sering kita dengar dan gunakan, baik itu untuk seseorang (evaluasi diri), lembaga atau organisasi (“perusahaan itu perlu evaluasi”), dan sebagainya. Ini menunjukkan betapa pentingnya evaluasi dalam kehidupan manusia agar bisa terus maju dan berkembang, lantas kami akan mengajukan pertanyaan yang sama mengenai “evaluasi” ini, yaitu apa itu evaluasi?

Mengutip dari pengertian sistem menurut McLeod, “A system is a group of elements that are integrated with the common purpose of achieving an objective”. Sederhananya, sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang mereka terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Kemudian menurut Romney dan Steinbart, “A system is a set of two or more interrelated components that interact to achieve a goal”. Artinya sistem adalah kumpulan dari dua atau lebih komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan.

Dan itulah pengertian sistem menurut dua ahli di atas, namun perlu dingat bahwa tidak hanya mereka saja para ahli yang telah mendefinisikan apa itu sistem menurut pemahanab mereka sendiri setelah melalui penelitian dan menelaah dari berbagai sumber, namun masih banyak juga yang mendefinisikan apa itu sistem.

Pengertian-pengertian mengenai sistem menurut para ahli tersebut tidaklah berbeda jauh dengan McLeod dan Romnet and Steinbart, dapat kita simpulkan sendiri bahwa sistem adalah kelompok elemen-elemen atau komponen-komponen yang terintegrasi dan saling berkaitan untuk mencapai suatu tujuan bersama. Itulah sederhananya pengertian sistem yang telah kita dapatkan setelah memahami definisi dari sistem yang sudah dikemukakan oleh para ahli, untuk itu sistem adalah suatu keberadaan yang penting dan tidak terpisahkan dari kehidupan kita.

Kemudian perlu dingat bahwa sistem merupakan istilah yang memiliki banyak jenis tidak hanya ada satu, contohnya sistem pendidikan, sistem computer, sistem pemilu, dan sebagainya.

Sudah memahami apa itu sistem dan informasi, lantas jika digabungkan maka kita mendapatkan yang namanya “sistem evaluasi”, sistem adalah komponen-komponen yang terintegrasi dan saling berkaitan, sedangkan evaluasi adalah proses sistematis untuk menilai sesuatu, untuk membuat keputusan. Maka ketika komponen-komponen evaluasi berintegrasi dan saling berkaitan, mereka akhirnya membentuk yang namanya sistem evaluasi, inilah yang dimaksud dengan sistem evaluasi, lantas apa saja komponen-komponen dari evaluasi tersebut. Komponen tersebut terdiri dari pengertian, tujuan dan fungsi, ruang lingkup, prinsip-prinsip, dan prosedur pelaksanaan evaluasi.

Lalu pengertian evaluasi yaitu Evaluasi secara bahasa berasal dari bahasa Inggris evaluation yang berarti penilaian atau penaksiran. Stufflebeam mendefinisikan evaluasi “the process of delineating, obtaining, and providing useful information for judging decision alternative”, artinya evaluasi merupakan proses menggambarkan, memperoleh, dan menyediakan informasi berguna untuk merumuskan suatu alternative keputusan.

Menurut Suharsimi Arikunto, evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternative yang tepat dalam mengambil keputusan. Kemudian Rooijackers Ad mendefinisikan evaluasi dengan lebih singkat dan sederhana lagi yaitu “setiap usaha atau proses dalam menentukan nilai”, jika kita kaitkan dengan definisi menurut para ahli yang lain kita bisa menemukan titip terang tentang apa itu evaluasi.

“Setiap usaha atau proses dalam menentukan nilai”, kemudian jika dikaitkan dengan definisi menurut Stufflebeam dimana evaluasi adalah proses (process), menggambarkan (delineating), memperoleh (obtaining), menyediakan (providing), informasi berguna (useful information), dan merumuskan alternative keputusan (judging decision alternative).

Hal tersebutlah yang dimaksud “setiap usaha dan proses” yang dilakukan untuk evaluasi, maka evaluasi juga harus melalui berbagai proses agar mendapat keputusan yang tepat, maka evaluasi dapat kita artikan sebagai sebuah proses yang sistematis yang dilakukan untuk melihat dan menilai sesuatu sehingga bisa memutuskan nilainya.

Ada pula Tujuan dari eevaluasi.

Tujuannya yaitu

·        Mengetahui tingkat kemajuan yang dicapai siswa

·        Mengetahui kategori siswa dalam pembelajaran, apakah termasuk cepat, sedang, atau lambat ketika menerima pembelajaran.

·        Mengetahui seberapa baik usaha yang dilakukan siswa dalam pembelajaran

·        Untuk mengetahui sejauh mana siswa mampu menggunakan dan menerapkan pembelajaran yang telah dilakukannya

·        Untuk mengetahui seberapa efektif metode mengajar yang telah digunakan oleh guru dalam melaksanakan proses pembelajaran.

Fungsi evaluasi yaitu

Evaluasi memiliki tiga fungsi sebagai berikut:

 

·        Fungsi Prognostik, menentukan sesuatu untuk memutuskan langkah selanjutnya.

·        Fungsi Diagnostik, mengetahui kelemahan-kelemahan siswa serta penyebabnya.

·        Fungsi Judgement, untuk menentukan keberhasilan siswa.

Sebelum menjalankan dan melaksanakan evaluasi, terlebih dahulu kita memerlukan perencanaan, pengumpulan data, verifikasi data, pengolahan data, penafsiran data.

1.      Perencanaan, mengapa perlu evaluasi, apa saja yang dievaluasi, teknik apa yang dipakai, siapa, kapan, dimana, instrument dan sebagainya, kita perlu melakukan penyusunan rencana.

2.      Pengumpulan data, setelah menyusun perencanaan barulah kita memulai mengumpulkan data untuk evaluasi, seperti melakukan tes, observasi, kuesioner dan sebagainya sesuai dengan tujuan yang sudah direncanakan.

3.      Verifikasi data, pengujian terhadap data yang telah dikumpulkan, kemudian pengolahan data, apakah kualitatif atau kuantitatif, diolah dengan statistic atau tidak, manual atau menggunakan computer, intinya data yang telah dikumpulkan dan diverifikasi kita olah sebelum akhirnya ditafsirkan.

4.      Penafsiran data, melakukan berbagai teknik uji, apakah hipotesis kita ditolak atau diterima. Setelah selesai barulah melaksanakan evaluasi, pelaksanaan evaluasi ini bisa dilakukan pada waktu-waktu tertentu yang telah direncanakan, missal setelah beberapa materi pokok bahasan selesai diajarkan dan sebagainya.

Baiklah jika ada kesalahan dalam tulisan atau perkataan mohon dimaafkan. Sekian dari saya

W assalamu’alaikum Wr.Wb

Sabtu, 11 Juni 2022

Perangkat Pembelajaran

 

Laporan Baca 

Nama

: Herni Arinda Putri

Nim   

: 12001239

Fakultas/Prodi

:Tarbiyah Dan Ilmu keguruan/Pendidikan Agama Islam

 

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Hai haii, Bagaimana kabar kalian pada hari ini? Aku harap baik-baik saja ya dan selalu dalam lindungan Allah SWT, Aamiin ya rabbal a'alamin.

Baiklah kali ini aku akan melanjutkan pembahasanku pada blog  lebih tepatnya laporan baca sih sahabat hehe... Pada kali ini aku akan membahas Perangkat Pembelajaran, Apakah kalian tau Perangkat Pembelajaran itu seperti apa? Yuk sahabat di simak pembahasanku dibawah ini....

Pembelajaran merupakan suatu proses untuk mengembangkan potensi siswa. Dalam proses ini seorang guru haruslah memiliki perencanaan pembelajaran yang akan dilakukannya di dalam pembelajaran. Salah satu perencanaan pembelajaran adalah menyusun perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran adalah perangkat yang digunakan dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran akan berjalan dengan baik jika guru mampu merancang pembelajaran dengan baik, mulai dari merencanakan dan mengembangkan perangkat pembelajaran, melaksanakan pembelajaran di kelas, sampai mengevaluasinya. Pentingnya mengembangkan perangkat pembelajaran agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan materi pembelajaran mampu diterima oleh siswa. Dengan kata lain, pengembangan perangkat pembelajaran dikembangkan disesuaikan dengan kebutuhan siswa yang diharapkan dapat mewujudkan proses belajar mengajar yang efektif.

Menurut Hamdani (2010: 24) pengembangan perangkat pembelajaran merupakan serangkaian proses atau kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran berdasarkan teori pengembangan yang telah ada. Merancang dan menyusun perangkat pembelajaran dilakukan agar tujuan yang telah direncanakan di dalam pembelajaran dapat tercapai. Perangkat pembelajaran merupakan hal yang penting dari sebuah proses pembelajaran. Tetapi pada kenyataannya tidak bisa dipungkiri bahwa masih banyak guru yang tidak memiliki perangkat pembelajaran saat mengajar. Padahal, memiliki perangkat pembelajaran saat mengajar adalah sesuatu hal yang penting bagi seorang guru.

Ada beberapa alasan mengapa perangkat pembelajaran begitu penting bagi seorang guru, diantaranya : (1) perangkat pembelajaran sebagai panduan, (2) sebagai tolak ukur, (3) peningkatan profesionalisme, dan (4) Mempermudah guru dalam membantu proses fasilitasi pembelajaran. Namun pada kenyataan yang ada, masih sedikit guru yang mampu mengembangkan perangkat-perangkat pembelajaran tersebut di dalam pembelajaran. Guru mengalami kesulitan mengembangkan perangkat pembelajaran. Padahal sebagaimana yang dikemukakan Ibrahim (dalam Trianto, 2011: 201) bahwa perangkat pembelajaran adalah perangkat yang diperlukan dan dipergunakan dalam mengelola proses belajar mengajar. Pentingnya perangkat pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar sehingga pengembangannya sangat dituntut kepada setiap guru. Perangkat pembelajaran tersebut dapat berupa Buku Guru (BG), Buku siswa (BS), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), instrument evaluasi atau tes hasil belajar serta media pembelajaran.

RPP merupakan panduan dan pedoman guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran dengan tujuan agar siswa dapat mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan. RPP yang dibuat hendaknya memiliki kriteria yang baik untuk proses belajar mengajar. RPP yang dikembangkan oleh guru harus memiliki validitas yang tinggi, Kriteria validitas RPP yang tinggi menurut pedoman penilaian RPP (Akbar, 2013: 144) yaitu: (1) ada rumusan tujuan pembelajaran yang jelas, lengkap, disusun secara logis, mendorong siswa untuk berpikir tingkat tinggi; (2) deskripsi materi jelas, sesuai dengan tujuan pembelajaran, karakteristik siswa, dan perkembangan keilmuwan; (3) pengorganisasian materi pembelajaran jelas cakupan materinya, kedalaman dan keluasannya, sistematik, runtut dan sesuai dengan alokasi waktu; (4) sumber belajar sesuai dengan perkembangan siswa, materi ajar, lingkungan kontekstual dengan siswa dan bervariasi; (5) ada skenario pembelajarannya (awal, inti, akhir) secara rinci, lengkap dan langkah pembelajarannya mencerminkan model pembelajaran yang digunakan; (6) langkah pembelajaran sesuai dengan tujuan; (7) teknik pembelajaran tersurat dalam langkah pembelajaran, sesuai tujuan pembelajaran, mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif, memotivasi, dan berpikir aktif; (8) tercantum kelengkapan RPP berupa prosedur dan jenis penilaian sesuai tujuan pembelajaran, ada instrument penilaian yang bevariasi (tes dan non tes), rubrik penilaian.

Namun pada kenyataan yang ada, berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru matematika, RPP yang ada masih ada beberapa kekurangan, diantaranya (1) Tidak adanya mencantumkan materi prasyarat, (2) Tidak adanyanya mengemukakan penggunaan model pembelajaran, pembelajaran masih berpusat terhadap guru, (3) Tidak adanya indikator pembelajaran yang hendak diukur, (4) Tidak adanya pedoman penskoran di dalam RPP, (5) kurangnya menerapkan media pembelajaran .

Perangkat pembelajaran merupakan suatu perencanaan yang dipergunakan dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, Kunandar (2014: 6) menjelaskan bahwa “setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun perangkat pembelajaran yang lengkap, sistematis agar pembelajaran dapat berlangsung, secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpatisipasi aktif”.

Sebelum guru mengajar, (tahap persiapan) seorang guru diharapkan mempersiapkan bahan yang ingin diajarkan, mempersiapkan alat-alat peraga/praktikum yang akan digunakan, mempersiapkan pertanyaan dan arahan untuk memancig siswa aktif belajar, mempelajari keadaan siswa mengerti kelemahan dan kelebihan siswa, serta mempelajari pengetahuan awal siswa, kesemuanya ini akan terurai pelaksanaannya dalam perangkat pembelajaran.

Dalam KBBI, Perangkat adalah alat atau perlengkapan, sedangkan pembelajaran adalah proses yang menjadikan orang belajar. Perangkat pembelajaran adalah alat atau perlengkapan untuk melaksanakan proses yang memungkinkan pendidik dan peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran. Dalam Permendikbud No.65 tahun 2013 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah disebutkan bahwa penyusunan perangkat pembelajaran merupakan bagian dari perencanaan pembelajaran. Perencanaan yang dirancang dalam bentuk Silabus dan RPP yang mengacu pada stndar isi. Selain itu, dalam perencanaan pembelajaran juga dilakukan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian, dan skenario pembelajaran .

Perangkat pembelajaran adalah sekumpulan media atau sarana yang digunakan oleh guru dan siswa dalam dalam proses pembelajaran di kelas. serangkaian perangkat pembelajaran yang harus dipersiapkan seorang guru dalam menghadapi pembelajaran di kelas .

 

 

Minggu, 05 Juni 2022

Apa iru Strategi Pembelajaran

 

Laporan Baca

 

Nama

: Herni Arinda Putri

Nim   

: 12001239

Fakultas/Prodi

:Tarbiyah Dan Ilmu keguruan/Pendidikan Agama Islam

 

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Hai haii, Bagaimana kabar kalian pada hari ini? Aku harap baik-baik saja ya dan selalu dalam lindungan Allah SWT, Aamiin ya rabbal a'alamin.

Baiklah kali ini aku akan melanjutkan pembahasanku pada blog  lebih tepatnya laporan baca sih sahabat hehe... Pada kali ini aku akan membahas Strategi Pembelajaran, Apakah kalian tau Strategi Pembelajaran itu seperti apa? Yuk sahabat di simak pembahasanku dibawah ini....

Secara bahasa, strategi bisa diartikan sebagai ‘siasat’, ‘kiat’, ‘trik’, atau ‘cara’. Sedang secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Didalam dunia pendidikan strategi diartikan sebagai “a plan, method, or series of activities designed to achieves a particular education goal”. Jadi strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Menurut Wina Sanjaya istilah strategi, sebagaimana banyak istilah lainnya, dipakai dalam banyak konteks dengan makna yang tidak selalu sama. Di dalam konteks belajar mengajar, strategi berarti pola umum aktivitas guru-peserta didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar. Sifat umum pola tersebut berarti bahwa macam dan urutan perbuatan yang dimaksud tampak dipergunakan guru peserta didik di dalam bermacam-macam peristiwa belajar.

Sedangkan kata pembelajaran merupakan perpaduan dari dua aktivitas belajar dan mengajar. Aktivitas belajar secara metodologis cenderung lebih dominan pada siswa, sementara mengajar secara instruksional dilakukan oleh guru. Jadi, istilah pembelajaran adalah ringkasan dari kata belajar dan mengajar. Dengan kata lain, pembelajaran adalah penyederhanaan dari kata belajar dan mengajar (BM), proses belajar mengajar (PBM), atau kegiatan belajar mengajar (KBM). Kata atau istilah pembelajaran dan penggunaannya masih tergolong baru, yang mulai populer semenjak lahirnya Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003. Menurut undang-undang ini pembelajaran diartikan sebagai pola interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut pengertian ini, pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan, kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan keyakinan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Namun dalam implementasinya, sering kali kata pembelajaran ini diidentikkan dengan kata mengajar.

Pembelajaran yang diidentikkan dengan kata “mengajar” berasal dari kata dasar “ajar”, yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui. Kata pembelajaran yang semula diambil dari kata “ajar” ditambah awalan ”pe” dan akhiran “an” menjadi kata “pembelajaran”, diartikan sebagai proses, perbuatan, cara mengajar, atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar. Jadi pembelajaran merupakan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh pendidik atau guru dan peserta didik atau siswa dalam rangka untuk mencapai tujuan tertentu yaitu agar anak memperoleh baik ilmu pengetahuan, kemahiran atau keterampilan serta sikap atau tabiat yang baik.

Terdapat berbagai pendapat tentang strategi pembelajaran sebagaimana dikemukakan oleh para ahli pembelajaran (instructional technology),diantaranya akan dipaparkan sebagai berikut :

1.      Kozma secara umum menjelaskan bahwa strategi pembelajaran dapatdiartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menunju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu.

2.      Dick dan Carey menjelaskan bahwa strategi pembelajaran terdiri atas seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan pembelajaran kegiatan belajar yang atau digunakan oleh guru dalam rangka membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Menurut mereka strategi pembelajaran bukan hanya terbatas prosedur atau tahapan kegiatan belajar saja, melainkan termasuk juga pengaturan, materi atau paket program yang akan disampaikan kepada peserta didik.

3.      Gropper mengatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan pemilihan atas berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Ia menegaskan bahwa setiap tingkah laku yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik dalam kegiatan belajarnya harus dapat dipraktikkan

Selain itu Kemp juga menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.

Dari uraian strategi, pembelajaran dan strategi pembelajaran di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi pembelajaran yaitu suatu perencanaan yang berisi rangkaian kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dan pesrta didik dalam upaya mencapai tujuan tertentu.

Strategi pembelajaran dan metode pembelajaran adalah dua hal yang saling berkaitan. Strategi pembelajaran merupakan suatu perencanaan dalam pelaksanaan pembelajaran. Sedangkan metode pembelajaran adalah cara pembentukan atau pengertian peserta (penerima informasi) terhadap suatu penyajian informasi/bahan ajar. Terdapat tiga syarat utama berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Pertama adalah siswa yang berperan sebagai penerima informasi, kedua adalah materi bahan yang akan disampaikan dan yang ketigaadalah pengajar selaku pengantar dan penyampai bahan ajar.

Secara umum metode diartikan sebagai cara melakukan sesuatu. Secara khusus metode pembelajaran diartikan sebagai cara atau pola yang khas dalam memanfaatkan berbagai prinsip dasar pendidikan. Selain itu, metode juga merupakan berbagai teknik dan sumber daya terkait lainnya agar terjadi proses pembelajaran pada diri pembelajar. Jadi strategi pembelajaran merupakan suatu perencanaan pembelajaran yang dilaksanakan dan disampaikan kepada peserta didik dengan metode pembelajaran.

Baiklah hanya segitu dulu yang dapat aku sampaikan. Terima kasih atas kunjungan pada blog ini. Mohon maaf apabila terdapat salah kata baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Sekian dari saya

W assalamu’alaikum Wr.Wb

 

 

 

Sistem Evaluasi

Laporan Baca   Nama : Herni Arinda Putri Nim    : 12001239 Fakultas/Prodi : Tar...