Laporan Bacaan KURIKULUM
Nama |
: Herni Arinda Putri |
Nim |
: 12001239 |
Fakultas/Prodi |
: Tarbiyah Dan Ilmu keguruan/Pendidikan Agama Islam |
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Sahabat
Blogger☺
Hai haii, Bagaimana kabar kalian pada hari ini? Ku
harap baik-baik saja ya dan selalu dalam lindungan Allah SWT, Aamiin ya rabbal
a'alamin.
Baiklah kali ini aku akan melanjutkan pembahasanku
pada blog lebih tepatnya laporan baca sih
sahabat hehe... Pada kali ini aku akan membahas KURIKULUM, Apakah kalian tau Kurikulum
itu seperti apa? Yuk sahabat di simak pembahasanku dibawah ini....
Kurikulum yaitu suatu rencana pendidikan yang memberikan pedoman dan pegangan tentang jenis, lingkup, dan urutan isi, serta proses pendidikan. Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses pendidikan, yang mana kurikulum mengarahkan segala bentuk aktivitas pendidikan demi tercapainya tujuan-tujuan pendidikan. Kurikulum juga merupakan suatu bidang studi, yang ditekuni oleh para ahli atau spesialis kurikulum, yang menjadi sumber konsep-konsep atau memberikan landasan-landasan teoritis bagi pengembangan kurikulum dalam berbagai institusi pendidikan.
Dan selain itu,
kurikulum juga merupakan rancangan pendidikan yang merangkum semua pengalaman
belajar yang disediakan bagi siswa di sekolah. Dalam kurikulum terintegrasi
filsafat, nilai-nilai pengetahuan, dan perbuatan pendidikan. Kurikulum ini
disusun oleh para ahli pendidikan/ahli kurikulum, ahli bidang ilmu, pendidik,
pejabat pendidikan, pengusaha serta unsur-unsur masyarakat lainnya. Nah,
rancangan kurikulum ini disusun dengan maksud memberi pedoman kepada para
pelaksana pendidikan dalam proses pembimbingan perkembangan siswa untuk
mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh siswa sendiri, keluarga, maupun
masyarakat.
Kurikulum terbagi
menjadi tiga konsep yaitu:
·
Konsep Pertama, kurikulum sebagai suatu substansid merupakan
Suatu kurikulum dipandang orang sebagai suatu rencana kegiatan belajar bagi
murid-murid di sekolah, atau sebagai suatu perangkat tujuan yang ingin dicapai.
Suatu kurikulum juga dapat menunjuk kepada suatu dokumen yang berisi rumusan
tentang tujuan, bahan ajar, kegiatan belajar mengajar, jadwal, dan evaluasi.
Selain itu, suatu kurikulum juga dapat digambarkan sebagai dokumen tertulis
atau sebagai hasil persetujuan bersama antara para penyusun kurikulum dan
pemegang kebijaksanaan pendidikan dengan masyarakat. Suatu kurikulum juga dapat
mencakup lingkup tertentu suatu sekolah atau suatu kabupaten, provinsi, maupun
seluruh negara.
·
Konsep kedua, adalah kurikulum sebagai suatu sistem yaitu
Kurikulum sebagai suatu sistem atau sistem kurikulum merupakan bagian dari
sistem persekolahan, sistem pendidikan, bahkan sistem masyarakat. Suatu sistem
kurikulum mencakup struktur personalia dan prosedur kerja bagaimana cara
menyusun suatu kurikulum, melaksanakan, mengevaluasi, dan menyempurnakannya.
Nah, hasil dari suatu sistem kurikulum ini adalah tersusunnya suatu kurikulum
dan fungsi dari sistem kurikulum tersebut adalah bagaimana memelihara kurikulum
agar tetap dinamis.
·
Konsep ketiga, kurikulum sebagai suatu bidang studi merupakan
Kurikulum sebagai suatu bidang studi yaitu bidang studi kurikulum Ini merupakan
bidang kajian para ahli kurikulum dan ahli pendidikan dan pengajaran. Yang mana
tujuan kurikulum sebagai bidang studi ini adalah untuk mengembangkan ilmu
tentang kurikulum dan sistem kurikulum, dan merekalah yang mendalami bidang kurikulum
dan mempelajari konsep-konsep dasar tentang kurikulum melalui studi kepustakaan
dan berbagai kegiatan penelitian serta percobaan, hingga mereka menemukan
hal-hal baru yang dapat memperkaya dan memperkuat bidang studi kurikulum.
Kurikulum juga
memiliki beberapa prinsip dan komponen. Yang mana, prinsip kurikulum ini dibagi
menjadi 2 yaitu prinsip umum dan prinsip khusus. Prinsip umum kurikulum ada 5 :
·
Pertama, prinsip relevansi.
Ada dua macam
relevansi yang harus dimiliki kurikulum, yaitu relevansi ke luar dan relevansi
di dalam kurikulum itu sendiri. Relevansi ke luar maksudnya seperti tujuan,
isi, dan proses belajar yang tercakup dalam kurikulum hendaknya relevan dengan
tuntutan, kebutuhan, dan perkembangan masyarakat. Selain itu, kurikulum juga
harus menyiapkan siswa untuk bisa hidup dan bekerja dalam masyarakat. Apa yang
tertuang dalam kurikulum hendaknya mempersiapkan siswa untuk tugas tersebut.
Kurikulum bukan hanya menyiapkan anak untuk kehidupannya sekarang tetapi juga
yang akan datang. Nah, kurikulum juga harus memiliki relevansi di dalam yaitu
ada kesesuaian atau konsistensi antara komponen-komponen kurikulum, yaitu
antara tujuan, isi, proses penyimpanan, dan penilaian. Dan relevansi internal
ini menunjukkan suatu keterpaduan kurikulum.
·
Kedua, prinsip fleksibilitas.
Kurikulum
hendaknya memilih sifat lentur atau fleksibel. Kurikulum mempersiapkan anak
untuk kehidupan sekarang dan yang akan datang, disini dan ditempat lain, serta
bagi anak yang memiliki latar belakang dan kemampuan yang berbeda. Suatu
kurikulum yang baik adalah kurikulum yang berisi hal-hal solid, tetapi dalam
pelaksanaannya memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan
kondisi daerah, waktu maupun kemampuan, dan latar belakang anak.
·
Ketiga, prinsip kontinuitas (kesinambungan).
Perkembangan dan
proses anak berlangsung secara berkesinambungan, tidak terputus-putus atau
berhenti-henti. Oleh karena itu, pengalaman-pengalaman belajar yang disediakan
kurikulum juga hendaknya berkesinambungan antara satu tingkat kelas dengan
kelas lainnya, antara satu jenjang pendidikan dengan jenjang lainnya, juga
antara jenjang pendidikan dengan pekerjaan. Pengembangan kurikulum perlu
dilakukan serempak bersama-sama, perlu selalu ada komunikasi dan kerja sama
antara para pengembang kurikulum sekolah dasar dengan SMTP, SMTA, dan Perguruan
Tinggi.
·
Keempat, prinsip praktis.
Suatu kurikulum
harus mudah dilaksanakan dan menggunakan alat-alat yang sederhana serta
biayanya juga murah. Prinsip ini juga disebut dengan prinsip efisiensi.
Betapapun bagus dan idealnya suatu kurikulum kalau menuntut keahlian-keahlian
dan peralatan yang sangat khusus dan mahal pula biayanya, maka kurikulum
tersebut tidak praktis dan sukar dilaksanakan. Kurikulum dan pendidikan selalu
dilaksanakan dalam keterbatasan-keterbatasan, baik keterbatasan waktu, biaya,
alat, maupun personalia. Kurikulum bukan hanya harus ideal tetapi juga harus
praktis.
·
Kelima, prinsip efektivitas.
Walaupun
kurikulum tersebut harus murah dan sederhana, tetapi keberhasilannya tetap
harus diperhatikan, dan keberhasilan pelaksanaan kurikulum ini harus dilihat
baik secara kuantitas maupun kualitas. Pengembangan suatu kurikulum tidak dapat
dilepaskan dan merupakan penjabaran dari perencanaan pendidikan. Perencanaan di
bidang pendidikan juga merupakan bagian yang dijabarkan dari
kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah di bidang pendidikan, dan keberhasilan
kurikulum juga akan mempengaruhi keberhasilan pendidikan
Sedangkan prinsip
khusus kurikulum berkenaan dengan penyusunan tujuan, isi, pengalaman belajar,
dan penilaian.
Baiklah hanya
segitu dulu yang dapat saya sampaikan kurang lebih nya mohon maaf, Terima Kasih
sahabat yang telah mengunjungi blog pribadi ku🌼🌼
W
assalamu’alaikum Wr.Wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar