Sabtu, 28 Mei 2022

Apa itu Kurikulum?


Laporan Bacaan KURIKULUM

 

Nama

: Herni Arinda Putri

Nim   

: 12001239

Fakultas/Prodi

: Tarbiyah Dan Ilmu keguruan/Pendidikan Agama Islam

 

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Sahabat Blogger

Hai haii, Bagaimana kabar kalian pada hari ini? Ku harap baik-baik saja ya dan selalu dalam lindungan Allah SWT, Aamiin ya rabbal a'alamin.

Baiklah kali ini aku akan melanjutkan pembahasanku pada blog  lebih tepatnya laporan baca sih sahabat hehe... Pada kali ini aku akan membahas KURIKULUM, Apakah kalian tau Kurikulum itu seperti apa? Yuk sahabat di simak pembahasanku dibawah ini....



Kurikulum yaitu suatu rencana pendidikan yang memberikan pedoman dan pegangan tentang jenis, lingkup, dan urutan isi, serta proses pendidikan. Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses pendidikan, yang mana kurikulum mengarahkan segala bentuk aktivitas pendidikan demi tercapainya tujuan-tujuan pendidikan. Kurikulum juga merupakan suatu bidang studi, yang ditekuni oleh para ahli atau spesialis kurikulum, yang menjadi sumber konsep-konsep atau memberikan landasan-landasan teoritis bagi pengembangan kurikulum dalam berbagai institusi pendidikan.

Dan selain itu, kurikulum juga merupakan rancangan pendidikan yang merangkum semua pengalaman belajar yang disediakan bagi siswa di sekolah. Dalam kurikulum terintegrasi filsafat, nilai-nilai pengetahuan, dan perbuatan pendidikan. Kurikulum ini disusun oleh para ahli pendidikan/ahli kurikulum, ahli bidang ilmu, pendidik, pejabat pendidikan, pengusaha serta unsur-unsur masyarakat lainnya. Nah, rancangan kurikulum ini disusun dengan maksud memberi pedoman kepada para pelaksana pendidikan dalam proses pembimbingan perkembangan siswa untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh siswa sendiri, keluarga, maupun masyarakat.

Kurikulum terbagi menjadi tiga konsep yaitu:

·        Konsep Pertama, kurikulum sebagai suatu substansid merupakan Suatu kurikulum dipandang orang sebagai suatu rencana kegiatan belajar bagi murid-murid di sekolah, atau sebagai suatu perangkat tujuan yang ingin dicapai. Suatu kurikulum juga dapat menunjuk kepada suatu dokumen yang berisi rumusan tentang tujuan, bahan ajar, kegiatan belajar mengajar, jadwal, dan evaluasi. Selain itu, suatu kurikulum juga dapat digambarkan sebagai dokumen tertulis atau sebagai hasil persetujuan bersama antara para penyusun kurikulum dan pemegang kebijaksanaan pendidikan dengan masyarakat. Suatu kurikulum juga dapat mencakup lingkup tertentu suatu sekolah atau suatu kabupaten, provinsi, maupun seluruh negara.

·        Konsep kedua, adalah kurikulum sebagai suatu sistem yaitu Kurikulum sebagai suatu sistem atau sistem kurikulum merupakan bagian dari sistem persekolahan, sistem pendidikan, bahkan sistem masyarakat. Suatu sistem kurikulum mencakup struktur personalia dan prosedur kerja bagaimana cara menyusun suatu kurikulum, melaksanakan, mengevaluasi, dan menyempurnakannya. Nah, hasil dari suatu sistem kurikulum ini adalah tersusunnya suatu kurikulum dan fungsi dari sistem kurikulum tersebut adalah bagaimana memelihara kurikulum agar tetap dinamis.

·        Konsep ketiga, kurikulum sebagai suatu bidang studi merupakan Kurikulum sebagai suatu bidang studi yaitu bidang studi kurikulum Ini merupakan bidang kajian para ahli kurikulum dan ahli pendidikan dan pengajaran. Yang mana tujuan kurikulum sebagai bidang studi ini adalah untuk mengembangkan ilmu tentang kurikulum dan sistem kurikulum, dan merekalah yang mendalami bidang kurikulum dan mempelajari konsep-konsep dasar tentang kurikulum melalui studi kepustakaan dan berbagai kegiatan penelitian serta percobaan, hingga mereka menemukan hal-hal baru yang dapat memperkaya dan memperkuat bidang studi kurikulum.

Kurikulum juga memiliki beberapa prinsip dan komponen. Yang mana, prinsip kurikulum ini dibagi menjadi 2 yaitu prinsip umum dan prinsip khusus. Prinsip umum kurikulum ada 5 :

·        Pertama, prinsip relevansi.

Ada dua macam relevansi yang harus dimiliki kurikulum, yaitu relevansi ke luar dan relevansi di dalam kurikulum itu sendiri. Relevansi ke luar maksudnya seperti tujuan, isi, dan proses belajar yang tercakup dalam kurikulum hendaknya relevan dengan tuntutan, kebutuhan, dan perkembangan masyarakat. Selain itu, kurikulum juga harus menyiapkan siswa untuk bisa hidup dan bekerja dalam masyarakat. Apa yang tertuang dalam kurikulum hendaknya mempersiapkan siswa untuk tugas tersebut. Kurikulum bukan hanya menyiapkan anak untuk kehidupannya sekarang tetapi juga yang akan datang. Nah, kurikulum juga harus memiliki relevansi di dalam yaitu ada kesesuaian atau konsistensi antara komponen-komponen kurikulum, yaitu antara tujuan, isi, proses penyimpanan, dan penilaian. Dan relevansi internal ini menunjukkan suatu keterpaduan kurikulum.

·        Kedua, prinsip fleksibilitas.

Kurikulum hendaknya memilih sifat lentur atau fleksibel. Kurikulum mempersiapkan anak untuk kehidupan sekarang dan yang akan datang, disini dan ditempat lain, serta bagi anak yang memiliki latar belakang dan kemampuan yang berbeda. Suatu kurikulum yang baik adalah kurikulum yang berisi hal-hal solid, tetapi dalam pelaksanaannya memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan kondisi daerah, waktu maupun kemampuan, dan latar belakang anak.

·        Ketiga, prinsip kontinuitas (kesinambungan).

Perkembangan dan proses anak berlangsung secara berkesinambungan, tidak terputus-putus atau berhenti-henti. Oleh karena itu, pengalaman-pengalaman belajar yang disediakan kurikulum juga hendaknya berkesinambungan antara satu tingkat kelas dengan kelas lainnya, antara satu jenjang pendidikan dengan jenjang lainnya, juga antara jenjang pendidikan dengan pekerjaan. Pengembangan kurikulum perlu dilakukan serempak bersama-sama, perlu selalu ada komunikasi dan kerja sama antara para pengembang kurikulum sekolah dasar dengan SMTP, SMTA, dan Perguruan Tinggi.

·        Keempat, prinsip praktis.

Suatu kurikulum harus mudah dilaksanakan dan menggunakan alat-alat yang sederhana serta biayanya juga murah. Prinsip ini juga disebut dengan prinsip efisiensi. Betapapun bagus dan idealnya suatu kurikulum kalau menuntut keahlian-keahlian dan peralatan yang sangat khusus dan mahal pula biayanya, maka kurikulum tersebut tidak praktis dan sukar dilaksanakan. Kurikulum dan pendidikan selalu dilaksanakan dalam keterbatasan-keterbatasan, baik keterbatasan waktu, biaya, alat, maupun personalia. Kurikulum bukan hanya harus ideal tetapi juga harus praktis.

·        Kelima, prinsip efektivitas.

Walaupun kurikulum tersebut harus murah dan sederhana, tetapi keberhasilannya tetap harus diperhatikan, dan keberhasilan pelaksanaan kurikulum ini harus dilihat baik secara kuantitas maupun kualitas. Pengembangan suatu kurikulum tidak dapat dilepaskan dan merupakan penjabaran dari perencanaan pendidikan. Perencanaan di bidang pendidikan juga merupakan bagian yang dijabarkan dari kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah di bidang pendidikan, dan keberhasilan kurikulum juga akan mempengaruhi keberhasilan pendidikan

Sedangkan prinsip khusus kurikulum berkenaan dengan penyusunan tujuan, isi, pengalaman belajar, dan penilaian.

Baiklah hanya segitu dulu yang dapat saya sampaikan kurang lebih nya mohon maaf, Terima Kasih sahabat yang telah mengunjungi blog pribadi ku🌼🌼

W assalamu’alaikum Wr.Wb

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sistem Evaluasi

Laporan Baca   Nama : Herni Arinda Putri Nim    : 12001239 Fakultas/Prodi : Tar...